HAMKA yang tekenal
seantero melayu itu tidak luput dari kritik. Hamka yang menjadi salah pelopor
Yayasan Al Azhar berdiri. Atas jerih payah bersama banyak tokoh, ia juga
membangun Masjid Al Azhar di atas tanah wakaf di daerah Kebayoran Baru,
Jakarta. Siapa sangka ada yang menuduh ia mengabil secara halus tanah itu dari
NU. Tuduhan itu sampai pada jajaran redaktur Panji Masyarakat, majalah yang
pernah dipimpin HAMKA sebelum ia meninggal. Sontak, pembelaan dirasa perlu oleh
Panji Masyarakat, sebab ini juga menyangkut martabat majalah.
Meski HAMKA disebut
mewakili Yayasan Al-azhar, namun identitas Muhammadiyah pada dirinya tidak bisa
lepas begitu saja. Pada dasarnya Keriwehan itu tak lain bermula dari sentimen
NU-Muhammadiyah di dekate 80an. Dimana keriwehan oranganisasi berdampak sampai
akar-rumput. Jamaah NU selalu ngotot saban subuh harus qunut, sedang warga Muhammadiyah merasa tidak perlu. Begitu juga soal rakaat terawih dan metode
penentuan awal ramadhan. Saol-soal khilafiayah seperti itu selalu menjadi
masalah.
Sentimen semcam ini juga terasa
di salah satu rubrik kolom kecil milik Majalah Panji Masyarakat. Meski
kasusnya berbeda. Rahmad Wahid, begitu tertulis di situ, yang mulanya mengkritik
(sebagaimana di atas) kemudian dikritik balik, sampai babak belur oleh Abu Jihan,
begitu yang tertulis di bawah rubrik kolom kecil. Kalau boleh menduga,
Abu Jihan barangkali hanya nama samaran.
Bisa dibayangkan
Muhammadiyah NU dekade 80an berbeda dengan hari-hari ini, dimana elite
Muhammadiyah berkali-kali menyebut NU suadara, dalihnya Ahmad Dahlan dan Hasyim
Asyari sempat belajar dengan guru yang sama. Begitu juga elite NU mengatakan
Muhammadiyah bukan musuh, melainkan kawan. Justru kata kebanyakan Kiai NU, yang
perlu dimusuhi adalah wahhabisme, mengancam kebinekaan, kira-kira begitu.
Kalau Muhammadiyah memusuhi siapa? Barangkali ekstrimisme-terorisme, sebab akhir-akhir ini para aktivis Muhammadiyah banyak bicara soal moderasi agama. Nampaknya, bagi ormas besar manjadi sebuah keharusan ‘memusuhi’ kelompok tertentu, semisal wahabi dan ekstrimis, dan itu sah sah saja, silahkan, yang penting jangan memusuhi warga sipil.
Keyword: Majalah Panji Masyarakat, Muhammadiyah, Hamka, NU, Muhammadiyah